Image by Mohamed Hassan on Pixabay |
Yang Tiba
Sebelum Fajar
Gemuruh suara berkumandang
Jauh di luar sana terus berulang
Pada ujung kain di atas ubin dingin
Titik basah berjatuhan
Tatkala dahi rapat menyentuh
Alas yang dibentangkan
Ke arah kubus hitam
Apa yang sedang ia lakukan?
Padahal pulas masih menyelimuti
Bahkan bahana jiwa yang terlelap
Masih jadi lagu pengantar
Mengiringi heningnya hilir malam
Dengan durja menengadah
Dan telapak tangan menghadap ke langit
Lantas tidakkah engkau mafhum,
pada apa yang tiba sebelum fajar?
Terang isyarat dalam mushaf
Tatkala gerbang jumantara dibuka
Diiringi kedatangan Rūh al-Amīn
Maka berdoalah pada-Nya
Niscaya doamu akan terkabul
Walakin tak banyak yang terjaga
Pada tiap-tiap pembaringan
Keinsafan terhalang kelopak mata
Bukan dahi yang rapat menyentuh
atas sajadah menghadap kiblat
Hanya lengas pada pipi
di atas galang tebal beraroma