Pola Dasar Kalimat dalam Bahasa Mandarin
Meski memiliki aksara yang cukup
sulit dihafalkan oleh orang asing karena terdiri dari banyak goresan, hal
serupa nyatanya tidak begitu tampak pada aturan tata bahasa Mandarin. Pasalnya,
tata bahasa Mandarin terbilang cukup mudah untuk dihafalkan. Pola dasar yang
digunakan untuk membuat suatu kalimat dalam bahasa Mandarin tidak begitu
berbeda dengan pola yang digunakan dalam bahasa Indonesia maupun bahasa
Inggris.
Baik pola kalimat dalam bahasa
Mandarin maupun Indonesia, keduanya terbentuk dari pola susunan subjek atau
pelaku, lalu predikat dan diakhiri dengan sasaran atau objek. Hanya saja, terdapat perbedaaan mengenai
aturan penenpatan keterangan. Dalam bahasa Indonesia, keterangan pada dasarnya
diletakkan di akhir kalimat setelah objek, sedangkan dalam bahasa Mandarin apabila
dalam sebuah kalimat terdapat keterangan, maka ketentuannya adalah diletakan
tepat setelah subjek dan sebelum predikat. Keterangan yang dimaksud dapat
berupa keterangan waktu, keterangan tempat, keterangan alat, dan lain
sebagainya.
Untuk lebih mempermudah memahami bagaimana
sebenarnya pola dasar kalimat dalam bahasa Mandarin, perhatikanlah ilustrasi
dan contoh-contoh yang akan disebutkan di bawah ini.
Pola Dasar Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Contoh:
Keterangan:
S = subjek
P = predikat
O = objek
K1 = keterangan waktu
K2 = keterangan tempat
K3 = keterangan alat
Pola Dasar Kalimat Bahasa Mandarin
Contoh 1:
*Catatan:
Untuk keterangan waktu, boleh juga ditempatkan di depan sebelum subjek sehingga menjadi:
Jīntiān Bàba zài jiā yòng shǒu chī fàn
Keterangan:
S = subjek
K1 = keterangan waktu
K2 = keterangan tempat
K3 = keterangan alat
P = predikat
O = objek
Kosa
kata:
bàba = papa (panggilan untuk ayah)
jīntiān = hari ini
zài = di
jiā = rumah
yòng = menggunakan
shǒu = tangan
chī = makan
fàn = nasi
Contoh 2:
Keterangan:
S = subjek
K2 = keterangan tempat
P = predikat
O = objek
Kosa
kata:
wǒ = saya
zài = di
fàngjiān = kamar
kàn = membaca
shū = buku
Contoh 3:
Keterangan:
S = subjek
K3 = keterangan alat
P = predikat
O = objek
Kosa
kata:
wǒ = saya
qì = dengan
mótuōchē = sepeda motor
qù = pergi
gōngzuò = bekerja
Contoh
4:
*Catatan:
Dalam bahasa Mandarin, tempat tujuan setelah kata kerja qù (pergi) dikategorikan sebagai objek dan tidak memerlukan kata depan seperti "ke" dalam bahasa Indonesia.
Keterangan:
S = subjek
K4 = keterangan kesertaan
P = predikat
O = objek
Kosa
kata:
wǒ = saya
gēn = dengan
pèngyǒu = teman
qù = pergi
gōngyuán = taman
Contoh
5:
Keterangan:
S = subjek
K1 = keterangan waktu
P = predikat
Kosa
kata:
wǒ = saya
jīntiān = hari ini
méiyǒu = tidak
gōngzuò = bekerja
Contoh
6:
Keterangan:
S = subjek
K4 = keterangan kesertaan
P = predikat
O = objek
Kosa
kata:
wǒ = saya
Yǎjiādá = Jakarta (nama kota di
Indonesia)
gēn = dengan
de =
partikel tanda kepemilikan
bàba = papa (panggilan untuk ayah)
qù = pergi
Contoh
7:
Keterangan:
S = subjek
K3 = keterangan alat
P = predikat
Kosa
kata:
wǒ = saya
yóng = menggunakan
qiānbǐ = pensil
xiě zì = menulis
Dengan memerhatikan ilustrasi dan contoh-contoh di atas
tentunya telah memberikan gambaran dasar tentang bagaimana pola kalimat dalam bahasa
Mandarin. Beberapa kosa kata yang ditemukan mungkin memiliki lebih dari satu
arti apabila dicari di dalam kamus. Oleh karena itu, arti yang digunakan di sini
hanyalah arti yang sesuai dengan konteks yang dimaksud dalam kalimat. Selain
itu, kesalahan sangat mungkin ditemukan sehingga bagi pemula disarankan juga mencari banyak sumber rujukan bandingan. Adapun bagi yang sudah pernah belajar dan memiliki pengetahuan lebih kiranya berkenan apabila
memberikan koreksi pada kolom komentar yang tersedia bilamana ditemukan kekeliruan. Semoga bermanfaat dan
terima kasih.
(Rujukan dari banyak sumber)