Mengenal Huruf Korea (한글 = Han Geul) Bagian 1
Tidak seperti bahasa Indonesia
yang mengadopsi sistem penulisan abjad latin, bahasa Korea memiliki sistem
penulisan abjad tersendiri yang dinamakan dengan Hangeul. Sistem ini akan
selalu digunakan untuk menuliskan bahasa Korea sehingga menguasai abjad ini
mutlak diperlukan saat mempelajari bahasa Korea. Zaman dahulu pada mulanya
masyarakat Korea menggunakan sistem penulisan Hanzi yang diadopsi dari China.
Namun dikarenakan sistem penulisan Hanzi terbilang sangat rumit, akhirnya
banyak masyarakat Korea yang tidak dapat menulis dan membaca. Untuk mengatasi
hal tersebut, raja Korea yang berkuasa kala itu, Raja Sejong beserta para
ilmuan dari Dinasti Chosun membuat sistem penulisan Hangeul sekitar tahun 1443
M. Dengan dibuatnya sistem penulisan Hangeul yang lebih sederhana dibandingkan
dengan aksara Hanzi, masyarakat Korea dengan mudah dapat mengekspresikan
pikiran dan perasaan mereka lewat tulisan.
Dalam sistem penulisan Hangeul dikenal 21 huruf vokal (모음 = moeum) dan 19 hururf konsonan (자음 = jaeum). Sehingga totalnya ada 40 huruf. Lebih banyak daripada alfabet latin yang digunakan di Indonesia yang hanya terdiri dari 26 huruf. Aturan penulisannya, dalam setiap satu suku kata sekurang-kurangnya harus terdiri dari satu huruf vokal dan satu huruf konsonan yang ditulis dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Perhatikan ilustrasi di bawah ini.
Contoh:
오 /o/ = ya (nonformal); lima, 나 /na/ = aku (nonformal), 힘 /him/ = kekuatan, 워 /won/ = mata
uang korea, 닭 /dak/ = ayam.
Keterangan:
Susunan penulisan huruf konsonan (K) dan huruf vokal (V)
dalam sistem Hangeul
Huruf Vokal (모음 = Moeum)
Sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya, humlah huruf vokal dalam sistem penulisan hangeul adalah
sebanyak 21 huruf yang secara rinci terdiri 10 vokal dasar dan 11 vokal
perluasan atau lanjutan.
Vokal Dasar
1)
ㅏ /a/ dilafalkan seperti a dalam kata ayah. Biasa ditulis romanisasinya
dengan a. Contoh: 아기 /agi/ = bayi
2)
ㅑ /ya/ dilafalkan seperti ya dalam kata ayam. Biasa ditulis romanisasinya
dengan ya. Contoh: 이야기 /iyagi/ = cerita
3)
ㅓ /eo/ dilafalkan seperti o dalam kata otak. Biasa ditulis romanisasinya
dengan u atau uh. Contoh: 정 /Jeong/ = nama orang. Biasanya diromanisasi dengan
ditulis Jung.
4)
ㅕ /yeo/ dilafalkan seperti yo dalam kata ayo. Contoh: 재현 /Jaehyeon/ = nama orang. Biasanya diromanisasi dengan ditulis Jaehyun.
5)
ㅗ /o/ dilafalkan seperti o dalam kata obat. Biasa diramanisasi dengan o. Contoh:
오이 /oi/ = timun
6)
ㅛ /yo/ dilafalkan seperti yo dalam kata yoga. Biasa diromanisasi dengan yo. Contoh:
마요네즈 /mayonejeu/ = mayonnaise
/o/ dan /eo/ keduanya
sama-sama dibaca seperti bunyi o dalam bahasa Indonesia. Hanya saja, /eo/
dibaca lebih tebal. Begitupun /yo/ dan /yeo/, keduanya sama-sama dibaca seperti
bunyi yo dalam bahasa Indonesia, hanya saja, /yeo/ dibaca lebih tebal.
7)
ㅜ /u/ dilafalkan seperti u dalam kata ular. Biasa diromanisasi dengan u atau woo.
Contoh: 우리 /uri/ = kita
8)
ㅠ /yu/ dilafalkan seperti yu dalam kata kayu. Biasa diromanisasi dengan yu
atau yoo. Contoh: 우유 /uyu/ = susu
9)
/eu/ dilafalkan
seperti e dalam kata beri. Biasa diromanisasi dengan eu. Contoh: 으막 /eumak/ = musik
10)
ㅣ /i/ dilafalkan seperti i dalam kata ikan. Biasa diromanisasi dengan i atau
ee. Contoh: 이제 /ije/ = sekarang
Huruf ㅏ, ㅑ, ㅓ, ㅕ, danㅣditulis di samping huruf konsonan . Sedangkan huruf ㅗ, ㅛ, ㅜ, ㅠ, dan ㅡ ditulis di bawah huruf konsonan.
Vokal Perluasan
Vokal perluasan atau lanjutan
dibentuk dengan menggabungkan vokal-vokal dasar yang telah disebutkan sebelumnya.
1)
ㅐ /ae/ merupakan gabungan dariㅏdanㅣ. Bunyi e dibaca lebih tebal, sedangkan bunyi a tidak
dibaca jelas seolah melebur ke dalam bunyi e. Contoh: 새 (sae) = burung
2)
ㅒ /yae/ merupakan gabungan dariㅑdanㅣ. Bunyi e dibaca lebih tebal sedangkan bunyi a tidak
dibaca jelas seolah melebur ke dalam bunyi e. Contoh: 얘기 (yaegi) = berbicara/bercerita
3)
ㅔ /e/ merupakan gabungan dariㅓdanㅣ. Bunyi e dibaca lebih tipis. Contoh: 제대로 (jedero) = dengan sepantasnya
4)
ㅖ /ye/ merupakan gabungan dari ㅕdanㅣ. Bunyi e dibaca lebih tipis. Contoh: 예쁘다 (yeppeuda) = cantik
5)
ㅚ /we/ merupakan gabungan dari ㅗ danㅣ. Terdengar seperti bunyi owe dengan bunyi o yang tidak
dibaca jelas seperti melebur ke dalam bunyi w. Contoh: 외로워 (werowo) = kesepian
6)
ㅘ /wa/ merupakan gabungan dari ㅗ danㅏ. Contoh: 고자 (gwaja) = snack/chips
7)
ㅙ /wae/ merupakan gabungan dari ㅗ danㅒ. Terdengar seperti bunyi owae dengan bunyi o dan a yang
tidak jelas seperti o melebur ke dalam bunyi w dan a melebur ke dalam bunyi e.
Contoh: 왜냐하면 (waenyahamyeon) = karena
8)
ㅟ /wi/ merupakan gabungan dari ㅜdanㅣ. Contoh: 위험 (wiheom) = bahaya
9)
ㅝ /wo/ merupakan gabungan dariㅜdanㅓ. Contoh: 원 (won) = mata uang korea
10)
ㅞ /we/ merupakan gabungan dariㅜ danㅔ. Terdengar seperti bunyi uwe dengan bunyi u tidak dibaca
jelas seperti melebur ke dalam bunyi w. Contoh: 웨이터 (weiteo) = waiter/pelayan toko
11)
ㅢ /eui/ merupakan gabungan dari ㅡ danㅣ. Contoh: 의자 (euija) = kursi
Tambahan
Vokal dalam sistem penulisan
Hangeul tidak dapat menjadi permulaan suku kata, oleh karena itu untuk menulis
kata dengan bunyi permulaan vokal, mesti menambahkan konsonan “ㅇ” sebelum vokalnya. Adapun konsonan “ㅇ” sendiri tidak memiliki bunyi ketika berada pada posisi
tersebut. Mengenai konsonan dalam sistem penulisan Hangeul akan dibahas pada
bagian berikutnya.
*****
Referensi
Pramania, Putu dkk. 2016. Seri Bahan Ajar Bahasa Korea. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud RI.
https://www.ruangguru.com/blog/belajar-huruf-hangul-korea