Asal Mula Ungkapan Chimpunkampun dalam Bahasa Jepang
Tidak diketahui
secara pasti siapa pencetusnya, kapan mulai digunakannya, dan dari asal kata
apa ungkapan chimpunkampun (ちんぷんかんぷん). Chimpunkampun* sendiri adalah ungkapan dalam
bahasa Jepang yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia informal memiliki
arti gak ngerti sama sekali sama yang diucapkan, gak nyambung,
atau ngomong apa sih, gak jelas banget.
Konon katanya,
ungkapan chimpunkampun berasal dari bahasa Mandarin. Dalam bahasa
Mandarin, mendengar tapi tidak mengerti itu adalah chim pu ton (ちんぷとん), sedangkan melihat tapi tidak mengerti
adalah kam pu ton (かんぷとん). Kemudian kedua ungkapan itu digabungkan menjadi satu ungkapan
untuk mengungkapkan bahwa pembicara tidak mengerti sama sekali baik terhadap
apa yang dilihat maupun yang didengar. Dengan membuang satu silabel akhir dari
masing-masing ungkapan, yaitu ton (とん), maka terbentuklah ungkapan chimpunkampun.
Kisah lain ada
yang mengatakan bahwa, para cendekiawan Kong Hu Chu dulu memberikan istilah chimpunkan
(ちんぷんかん) untuk huruf-huruf hanzi** yang
sulit ditulis dan dibaca. Kemudian istilah itu diadopsi ke dalam bahasa Jepang untuk
ungkapan yang berarti tidak mengerti sama sekali. Agar lebih nyaman untuk
diucapkan dan didengar, maka dalam bahasa Jepang ditambahkan silabel pun
(ぷん) di akhirnya, sehingga menjadi chimpunkampun.
*Bunyi n berubah menjadi bunyi m
apabila bertemu dengan p di tengah kata/frasa.
**Hanzi adalah tulisan China yang dikenal
di Jepang dengan istilah Kanji dan di Korea dengan istilah Hanja. Perlu dicatat
bahwa meskipun karakternya sama, Hanzi, Kanji dan Hanja memiliki cara pengucapan
yang berbeda.
Sumber: Grup Telegram
Mantap....
ReplyDelete