Kalau Tidak Rumit Bukan Kehidupan Bangsawan Namanya: Ulasan Serial 且试天下/Qiě Shì Tiānxià/ (Who Rules The World)

 

Who Rules The World

Kalau Tidak Rumit Bukan Kehidupan Bangsawan Namanya: Ulasan Serial 试天 (Who Rules The World)

Semua orang tentu memiliki kerumitan tersendiri dalam hidupnya, tak terkecuali seorang bangsawan. Agaknya kurang adil jika harus membandingkan satu kehidupan orang dengan orang lainnya jika tidak setara. Namun kiranya memaklumi bahwa sering kali ada kondisi-kondisi tertentu yang hanya terjadi pada sebagian orang dan tidak terjadi pada sebagian yang lain begitu pun sebaliknya. Pada kehidupan seorang bangsawan, terutama mereka yang hidup di lingkungan kekuasaan bukan hal baru jika unsur politik masuk pada wilayah-wilayah pribadi. Hal itu mungkin yang akan saya coba singgung sedikit pada tulisan ini yang sebenarnya merupakan ulasan singkat saya terhadap serial televisi streaming berjudul 天下: Qiě Shì Tiānxià (Who Rules The World).

Informasi Singkat Serial

Serial ini dibintangi oleh dua tokoh utama yang diperankan oleh Yang Yang sebagai Hei Fengxi atau Feng lanxi dan Zhao Lusi sebagai Bai Fengxi atau Feng Xiyun. Sebenarnya serial ini secara garis besar merupakan kisah petualangan cinta antara Hei Fengxi dan Bai Fengxi yang diadaptasi dari novel romansa berjudul Let’s Try The World karya Qing Lengyue. Mulai ditayangkan sejak 18 April 2022 dan selesai pada tanggal 17 Mei 2022, serial ini menghabiskan jumlah total episode sebanyak 40 episode dengan durasi sekitar 40-45 menit per episode. Pada awal penayangannya, serial ini hanya ditayangkan di Tencent Video dan WeTV, tetapi kini telah tersedia di banyak platform streaming lain termasuk Netflix (Dikutip dari Wikipedia).

Alur Cerita

Di permulaan episodenya, dikisahkan bahwa Hei Fengxi dan Bai Fengxi merupakan dua sosok terkenal di dunia silat pada saat itu karena kemampuan ilmu bela diri mereka. Keduanya pun telah saling mengenal baik tetapi bukan juga merupakan musuh. Konflik awal yang dimunculkan adalah munculnya kelompok misterius yang bernama Sekte Dahuan (koreksi jika salah) yang banyak melakukan aksi kriminal seperti pencurian berbagai senjata, pembunuhan berantai, hingga aksi teror lainnya. Diceritakan bahwa sekte Dahuan ini sangat misterius karena tidak diketahui apa motifnya dan siapa dalang dibaliknya. Ketika salah satu anggotanya tertangkap, maka ia akan memilih bunuh diri daripada memberikan informasi.

Alur cerita mulai menjadi lebih menarik ketika diungkapkan bahwa Hei Fengxi merupakan seorang pangeran dari Kerjaan Youngzhou. Di sisi lain, Bai Fengxi juga merupakan putri dari kerajaan Qingzhou. Keduanya tidak mengetahui identitas asli di antara mereka hingga akhirnya hal itu terungkap setelah konflik internal dan konflik kerajaan mulai dimunculkan. Meski demikian, sebelum mengetahui identitas asli satu sama lain, keduanya telah saling jatuh cinta meski belum terungkap. Status keduanya ternyata tidak memengaruhi perasaan mereka sehingga tidak ada yang berubah setelah identitas asli keduanya terungkap. Saya menduga pada awalnya akan ada konflik cinta segitiga karena salah satu menteri yang diandalkan oleh Feng Lanxi yakni Feng Qiwu ternyata juga menaruh rasa pada majikannya tersebut. Namun dia dengan rela melepaskan orang yang ia cintai karena yakin bahwa perempuan pilihan majikannya tersebut adalah pilihan terbaik. Tadinya saya sudah bersemangat untuk menantikan kisah cinta segitiga atau segi banyak lainnya mengingat hal tersebut sering dimunculkan dalam serial drama romansa. Tetapi nyatanya tidak. Padahal bakal jadi lebih seru kalau ada, orang kepercayaan berkhianat akibat cinta bertepuk sebelah tangan. Makin rumit itu kisahnya, haha...

Nyatanya, konflik rumit sebenarnya lebih difokuskan pada urusan politik kerajaan. Ini saya kira bagian paling serunya. Feng Lanxi sendiri merupakan anak ke-2 dari tiga bersaudara. Dua saudara lainnya merupakan saudara tiri dari Feng Lanxi. Meski keduanya adalah saudara sekandung, tetapi putra ke-1 dinilai anak tidak sah karena lahir di luar pernikahan. Ia lahir dari seorang pelayan yang nantinya menjadi selir. Memang agak nakal raja Youngzhou ini, tergoda oleh pelayan di rumah, meskipun memang kala itu ia masih jadi pangeran. Memang dari dulu pejabat suka begitu ya, haha... Oleh karena statusnya yang merupakan anak tidak sah, pangeran ke-1 yang bernama Feng Chang sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari ibunya sendiri. Sungguh kasihan. Tetapi pangeran ke-2 atau Feng Lanxi sangat menghormatinya dan menganggapnya seperti saudara kandung. Adapun musuh sebenarnya di istana yang harus dihadapi oleh Feng Lanxi sebagai putra sah dari ratu yang meninggal adalah adik tirinya atau pangeran ke-3 bernama Feng Ju, ibunya Ratu Baili, dan menteri Wang yang ternyata pada akhirnya diungkap sebagai mata-mata dari kerajaan Juzhou.

Pada pemunculan konfilk di internal ini sangat seru sekali menurut saya. Aksi saling memata-matai, saling fitnah, tipu muslihat, hingga saling bunuh dengan bercuci tangan banyak dimunculkan. Sebagai tokoh utama, Feng Lanxi selalu jadi target. Alasan utamanya ternyata adalah rasa iri dan dengki dari adiknya yang selalu kalah dalam banyak hal dari Feng Lanxi. Sedangkan ratu Baili yang merupakan ibu tirinya juga iri kepadanya dan kepada ibunya yang merupakan seorang ratu, sedangkan ratu Baili sendiri tadinya hanya merupakan seorang selir. Memang harus hati-hati sama orang yang iri dengki, susah hilangnya itu penyakit, seringnya perilaku aniayanya baru berhenti pas sudah mati doang. Semoga kita selalu dilindungi ya dari segala upaya orang yang iri dan dengki. Amin. Ratu Baili pun dengan berbagai siasatnya membunuh Ratu Yige, ibunya Feng Lanxi sejak Feng Lanxi kecil. Hal ini baru terungkap setelah Feng Lanxi dewasa. Siasat-siasat jahat terus dilakukan untuk menjatuhkan Feng Lanxi, hingga puncaknya sampai pada upaya kudeta raja yang dituduhkan kepada Feng Lanxi. Tetapi dengan bantuan Feng Xiyun dan rekan-rekan serta bawahannya yang loyal, Feng Lanxi dapat menghadapi semua itu sehingga dinobatkan jadi putra mahkota.

Penilaian dari Sudut Pandang Pribadi

Kiranya akan terlalu panjang jika keseluruhan alur cerita saya bahas. Maka dari itu saya akan melompat saja pada bagian akhir dari rangkaian alurnya. Jujur, agak kecewa dengan alur akhir yang disajikan. Pertama karena alur akhirnya dibuat seolah terburu-buru. Entah memang dimaksudkan agar mencapai target pas 40 episode atau memang disamakan dengan novel aslinya. Saya rasa terlalu banyak time skip, 3 bulan kemudian, 1 tahun kemudian, hingga 5 tahun kemudian. Jadinya agak bagaimana ya, jadi terasa gak nyaman saja. Sejak awal alurnya nyaman mengalir dengan rapi, tiba-tiba disuguhkan serangkaian time skip yang cukup banyak. Haduhaduhhaduh..... Apalagi, ketika pertarungan akhir, melawan dalang dibalik semua konspirasi yang tidak hanya melibatkan kerajaan, bahkan kekaisaran Negara Dong, yakni Yu Wuyuan, pertarungan akhirnya bagi saya, mohon maaf, agak mengecewakan. Tidak seperti pertarungan-pertarungan yang sebelum-sebelumnya pada tingkat kerajaan atau antar sekte. Ini raja terkahir lho... Apakah akan ada yang bilang, “Nonton saja, gak usah banyak komen, bikin saja sana film sendiri..”, mudah-mudahan tidak ada ya.

Selain itu, mungkin akan semakin seru jika sad ending ya, haha, salah satu ending yang paling saya sukai. Soalnya ketika itu, ada kondisi di mana Feng Xiyun sudah mati, tetapi malah tertolong dua kali. Pertama karena bantuan bunga pemberian master di gunung Wu, yang kedua diselamatkan oleh jurus terlarang yang dapat menghidupkan kembali orang mati tetapi dengan bayaran usia dari si pen-transfer nyawa yang dalam hal ini adalah Feng Lanxi. Feng Lanxi bakal hidup tidak lebih dari 10 tahun lagi. Nah, kalau dimunculkan segmen ketika Feng Lanxinya meninggal ini, bakal waw sekali sepertinya. Feng Xiyunnya ditinggalkan sendiri dengan menggendong dua anak dan sedang berziarah di makam Feng Lanxi sambil menangis. Setidaknya itu ekspektasi saya, haha, tapi akhir bahagia tentu adalah akhir yang dinginkan setiap orang, bukankah begitu?

Terlepas dari kritik saya pada ending yang bagi saya kurang, saya patut memuji di sebagian besar sisanya. Pemunculan konflik awal di perebutan tahta yang sangat seru, hingga penampilan yang ditunjukkan oleh para pemain sangat keren. Berbagai desain arsitektur, desain interior hingga eksterior dan busana yang digunakan sangat keren-keren, menunjukkan kemewahan dan cocok dengan situasi zaman feodal. Selain itu, pemilihan aktor dan aktris yang disesuaikan dengan karakternya sangat pas. Di mana ada orang yang tampangnya baik tetapi jahat seperti Yu Wuyuan, atau yang sebaliknya seperti Pangeran Huang Chao, dan seterusnya. Selain itu, chemistry antara pemain sangat luar biasa, terutama antara tokoh utama. Baik Yang Yang maupun Zhao Lusi bagi saya telah berhasil memerankan tokoh utama dengan sangat luar biasa. Dan mungkin sejak menonton serial ini, tanpa perlu mendeklarasikan diri, saya sudah jadi penggemar Zhao Lusi, awokawokawok

Buat teman-teman yang suka drama feodal, atau kisah romansa zaman peperangan, ini sangat saya rekomendasikan. Selain ada kisah cintanya, adegan gelut kolosalnya epic banget asli. Oh, iya, tentu harus ada nilai yang dapat dipetik dari setiap perjalanan kisah. Pada kisah feodal saya menyadari ada banyak janji terucap namun tak bisa ditepati karena si pengucap gugur di medan pertarungan berdarah. Menyisakan tangis dan luka mendalam. Tempat yang dijanjikan untuk pertemuan tak pernah didatangi karena sosok yang dinanti tak jua kembali. Ia telah berpulang jiwanya dan raganya sebagian tak lagi bisa ditemukan. Kalau sekarang, banyak janji yang terucap tak lagi ditepati bukan karena jiwanya tak kembali, tapi lupa sama janji ketika kampanye karena pas terpilih ada modal kampanye yang harus diganti, ups ~  Kalau ada itu hanyalah oknum ya😁😁😁

 

Sekian, semoga bermanfaat~

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post