Linimasa Hubungan Bilateral Indonesia - Yaman
Hubungan bilateral Republik Indonesia - Yaman selama ini terjalin
dengan baik mengingat kedua bangsa memiliki kaitan emosional dan historis,
khususnys terkait dengan sejarah penyebaran agama Islam ke Indonesia dimasa
lampau. Bangsa Yaman dikenal dengan sebutan bangsa Hadrami (berasal dari wilayah
Hadramaut, bagian selatan Yaman), telah sampai ke bumi nusantara sejak abad
ke-11 M. Bahkan ada yang menyatakan sejak abad ke-9 M, pada saat bangsa Hadrami
menginjakan kaki di bumi Indonesia untuk berniaga serta menyebarkan agama
Islam.
Setelah bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya tanggal 17
Agustus 1945, negara-negara Arab yang tergabung di dalam Liga Arab dan beberapa
negara Asia adalah yang pertama memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan dan
kedaulatan negara RI itu, salah satu diantaranya ialah Yaman. Melalui wakil
Liga Arab di Cairo, (Yaman utara) di bawah kekuasaan Imam Yahya (kerajaan
Mutawakkin Yaman) telah memberikan pengakuannya terhadap kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 3 Mei 1948. Tahun 2008 menandai 60 tahun pengakuan Yaman terhadap
kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya pada Konferensi Asia Afrika (KAA) yang
berlangsung pada tanggal 18-24 April 1955 lalu, pemerintah Yaman hadir yang
diwakili oleh Perdana Menteri Yaman (utara), Hassan Ibn Yahya (Seif El-Islam El-Hassen).
Pada 22 Mei 1990 kedua negara Yaman (utara dan selatan) tersebut
menjadi satu negara dengan nama Republik Yaman dengan ibu kotanya Sana’a.
Setelah itu pemerintah Yaman mengubah status konsulat Jendral Yaman Selatan di
Jakarta menjadi Kedutaan Besar Republik Yaman. Kantor kedutaan RI di Sana’a
ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 1992 tanggal 12
Februari 1992, dan resmi dibuka pada tanggal 16 November 1992.
Eratnya hubungan kedua negara juga ditandai dengan kunjungan timbal
balik para pejabat tinggi kedua negara. Tercatat presden RI Abdurrahman Wahid (Gusdur)
pernah melakukan kunjungan kenegaraan ke Yaman pada tanggal 21-22 Februari 2001
yang merupakan kunjungan balasan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh ke Indonesia
bulan Februari 1998. Sedangkan, wakil presiden RI Hamzah Haz pernah melakukan
kunjungan ke Yaman pada tanggal 13-15 September 2003.
Sebaliknya, tercatat presiden Yaman Abduh Rabbu Mansour Hadi juga
pernah melakukan kunjungan ke Jakarta dalam rangka menghadiri Leader’s
Summit in Commemoration of 20th anniversary of Indian Ocean Rim Assosiation
(IORA) pada tanggal 7 April 2017 di Jakarta dan KTT luar biasa ke-5
Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang berlansung pada tanggal 6-7 Maret 2016
di Jakarta. Sebelumnya Abduh Rabbu Mansour Hadi pernah berkunjung ke Indonesia
pada akhir bulan Agustus 2002, namun pada saat itu selaku wakil presiden Yaman.
Pada tanggal 28 Februari 2009, presiden Yaman Ai Abdullah Saleh melakukan
kunjungan dalam rangka memenuhi undangan presoden RI, Susilo Bambang Yudoyono
untuk menghadiri the 5th World Islamic Economic Forum (WIEF) yang
berlangsung pada tanggal 2-3 Maret 2009 di Jakarta.
20 April 2009 Indonesia masih larut pada eurofia kesuksesan
pelaksanaan peringata ke 60 Konferensi Asia-Afrika di Jakarta dan Bandung.
Namun sebuah kejutan terjadi. Kejutan itu adalah pengeboman kedutaan besar
Republik Indonesia di Sana’a, ibu kota Yaman. KBRI yang terletak di daerah Hadda
ini terkena serangan rudal Arab Saudi yang kemudian menghancurkan 80 persen
bangunan KBRI.
Inilah untuk kedua kalinya ada serangan langsung yang ditujukan
kepada KBRI. Berdasarkan data di wikipedia, pertama kali ada serangan langsung
adalah di KBRI Amsterdam yang diduduki oleh teroris Maluku selatan pada tahun
1975. Meskipun begitu, serangan ke KBRI
Yaman inilah yag pertama kali dilakukan oleh sesama negara berdaulat. Walaupun
dilakukan dengan dalih salah sasaran, sudah seharusnya ada tindakan tegas agar
tidak terulang lagi kejadian yang sama.
Profil Negara Yaman
Yaman merupakan
sebuah negara yang berbentuk republik dan terletak di Jazirah Arab, kawasan
Timur Tengah di benua Asia. Negara Yaman secara astronomis berada di antara
12°-19° LU dan 42°-55° BT yang berbatasan darat dengan 2 negara, yaitu Arab
Saudi di sebelah utara dan negara Oman di sebelah Timur. Sedangkan, di sebelah selatan
Yaman merupakan Teluk Aden dan sebelah baratnya adalah Laut Merah. Yaman memiliki
sekitar 200 pulau besar dan juga pulau kecil. Pulau terbesarnya adalah Pulau
Sokotra yang terletak di sekitar 415 km dari selatan Yaman. Luas wilayah Yaman
adalah sebesar 527,968 km2 dengan jumlah penduduk kurang lebih sebanyak
28.036.829 jiwa. Mayoritas penduduk Yaman adalah etnis Arab yang beragama Islam
yaitu sekitar 99,1%. Agama Islam adalah agama resmi Yaman. Sedangkan bahasa
resmi Yaman adalah bahasa Arab.
Yaman merupakan negara
satu-satunya di daerah Jazirah Arab yang berbentuk Republik. Kepala negara
Yaman adalah presiden yang dipilih secara langsung oleh para rakyatnya dengan
masa jabatannya 7 tahun dan dapat dipilih untuk kedua kalinya. Sedangkan,
kepala pemerintahannya adalah seorang perdana menteri yang ditunjuk oleh presiden.
Nama lengkap dari negara
Yaman ini adalah Republik Yaman atau Republik of Yemen dan ibukotanya
adalah Sanaa. Sebelum menjadi Negara Republik Yaman pada tahun 1990, Yaman
terdiri dari 2 negara yaitu Yaman Utara dan Yaman Selatan. Kedua pemerintah negara
tersebut kemudian mencapai kesepakatan untuk bersatu kembali pada tanggal 22
Mei 1990. Hari tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Nasional yaitu Hari
Penyatuan Yaman (Yaman Unification Day).
Dalam bidang
perekonomian, Yaman merupakan negara berpenghasilan rendah yang menghadapi
berbagai tantangan jangka panjang yang sulit untuk menstabilkan dan menumbuhkan
ekonominya. Konflik dan perang yang sedang berlangsung telah menghentikan
ekspor Yaman, mempercepat inflasi, merusak infrastruktur dan impor bahan bakar
dan makanan yang sangat terbatas. Pendapatan perkapita Yaman hanya sebesar
US$2.400,- sedangkan pendapatan domestik bruto adalah sebesar US$69,17 miliar.
Beberapa industri yang penting bagi perekonomian Yaman diantaranya seperti produksi
dan pengolahan minyak bumi, produk-produk kulit, pengolahan makanan, kerajinan
tangan, produk-produk aluminium, semen, perbaikan kapal komersil dan produk gas
alam.
Dalam hubungan
luar negeri, Yaman adalah negara anggota PBB (beserta lembaga-lembaga
dibawahnya), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), G-77, Gerakan Non Blok,
Organisasi Komunikasi Satelit Arab dan Dana Moneter Arab (Arab Monetary Fund).
Republik Yaman terdiri
dari 22 wilayah Kegubernuran (muhafazat). Berikut ini adalah daftar 22
wilayah Kegubernuran Yaman.
No. |
Nama
Kegubernuran |
Ibukota |
1 |
‘Adan |
Aden |
2 |
‘Amran |
‘Amran |
3 |
Abyan |
Zinjibar |
4 |
Ad-Dali |
Ad-Dali’ |
5 |
Al-Bayda’ |
Al-Bayda’ |
6 |
Al-Hudaydah |
Al-Hudaydah |
7 |
Al-Jawf |
Al-Jawf |
8 |
Al-Mahrah |
Al-Ghaydah |
9 |
Al-Mahwit |
Al-Mahwit |
10 |
Amanat Al-Asimah |
Sana’a |
11 |
Dhamar |
Dhamar |
12 |
Hadramaut |
Mukalla |
13 |
Hajjah |
Hajjah |
14 |
Ibb |
Ibb |
15 |
Lahij |
Lahij |
16 |
Ma’rib |
Ma’rib |
17 |
Raymah |
Raymah |
18 |
Sa’dah |
Sa`dah |
19 |
Sana’a |
Sana’a |
20 |
Shabwah |
Ataq |
21 |
Ta’izz |
Ta`izz |
22 |
Socotra |
Hadibu |
Diplomasi Indonesia dengan Yaman
Bidang
Politik
Sebagai upaya
konkrit mengisi hubungan bilateral, Pemerintah Indonesia dan Yaman mengadakan
Sidang Pertama Komisi Bersama di Yogyakarta, 8-10 Agustus 2005, dimana
masing-masing delegasi dipimpin oleh Menteri Luar Negeri. Dalam sidang tersebut
telah ditandatangani berbagai naskah kesepahaman (MoU) kerjasama perdagangan,
peningkatan ekspor, investasi, industri, kawasan berikat, energi dan
perdagangan, perbankan, pertanian, kelautan dan perikanan, kesehatan, HAM,
pendidikan, keagamaan serta perhubungan.
Pada tanggal
3-4 Februari 2009 bertempat di Sana'a telah dilangsungkan pertemuan Sidang
Komisi Bersama Indonesia - Yaman yang kedua (SKB II). Delegasi Indonesia
(Delri) diketuai oleh Duta Besar LBBP RI untuk Yaman, Nurul Aulia dan delegasi
Yaman dipimpin oleh Deputi Menteri Perencanaan dan Kerjasama Internasional,
Hisham Sharaf dengan materi pertemuan meliputi berbagai bidang khususnya sektor
ekonomi dan perdagangan yang akan memainkan peran penting dalam menjawab
tantangan krisis global dewasa ini dan tantangan di masa depan.
Pertemuan SKB
II juga melakukan evaluasi kemajuan hubungan kedua negara khususnya terhadap
dokumen Agreed Minutes SKB I (tahun 2005 di Yogyakarta), berbagai
persetujuan, protokol dan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah
ditandatangani oleh wakil dari kedua negara. Di akhir pertemuan SKB, kedua
ketua delegasi menyaksikan pemarafan dan penandatanganan dokumen resmi, yakni:
a.
Memorandum of Understanding antara Universitas Sana'a dengan Universitas Negeri Jakarta yang
masing-masing ditandatangani oleh para rektornya;
b.
Executive Program Bidang Kerjasama Peternakan dan Pertanian antara
Departemen Pertanian Republik Indonesia dan Kementerian Pertanian Republik
Yaman yang pemarafannya dilakukan oleh masing-masing pejabat seniornya.
Kedua, Ketua
Delegasi juga melakukan penandatanganan dokumen Agreed Minutes SKB II
antara Republik Indonesia dan Republik Yaman. SKB III disepakati untuk
dilakukan di Indonesia pada tahun 2012, namun mengingat terjadinya krisis
politik dan keamanan tahun 2011 belum dapat terlaksana.
Bidang Ekonomi
Selama periode 1990-2015, hubungan
perdagangan RI-Yaman telah meningkat cukup pesat. Pada tahun 1990, nilai
perdagangan kedua negara hanya sebesar US$10.46 juta. Pada tahun 2015, volume
perdagangan kedua negara menjadi sebesar US$89.30 juta. Bahkan pada tahun 2013,
hubungan perdagangan bilateral mencapai puncaknya sebesar US$159.38 juta. Namun
akibat konflik di Yaman yang terus berkelanjutan khususnya pada periode
2014-2015 ketika terjadi pendudukan ibukota Sana'a oleh milisi Al-Houthi (21
September 2014), dan serangan udara pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi
(25 Maret 2015) nilai perdagangan RI-Yaman mengalami penurunan pada tahun 2014
dan 2015.
Besarnya ruang pasar di Yaman dapat
dilihat dari total nilai perdagangan luar negeri Yaman sendiri. Pada tahun
2014, total nilai perdagangan luar negeri Yaman mencapai US$14.4 milyar dan
merupakan negara net importer sebesar US$9.6 milyar. Yaman sangat
mengandalkan komoditi impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, yaitu
setidaknya sekitar 80 persen kebutuhannya dipenuhi dari negara lain. Adapun
barang-barang yang diperlukan terdiri dari berbagai jenis, mulai dari barang
konsumsi, barang kebutuhan rumah tangga, hingga bahan bangunan, peralatan dan
mesin (capital goods). Produk keperluan sehari-hari dari Indonesia
semakin banyak diminati meskipun mendapat saingan dari sesama negara Asia lainnya.
Produk makanan seperti Indomie dan spare part kendaraan dari GT serta aki dari
GS sudah sangat dikenal di Yaman.
Di bidang kerjasama investasi, sebagai
hasil dari pertemuan 1 Maret 2009 antara Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono
dengan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, saat ini perusahaan Hayel Saeed Anam
(perusahaan terbesar di Yaman) telah melakukan investasi berupa pembukaan 15
ribu hektar kebun kelapa sawit di Kalimantan. Di Yaman terdapat pabrik Indomie
di kota Aden, namun pada April 2015 lalu, operasi usaha produksi Indomie
ditutup untuk sementara waktu karena kondisi keamanan di Yaman yang tidak
kondusif.
Di bidang ketenagakerjaan, kepercayaan
terhadap kemampuan tenaga kerja Indonesia di bidang teknik dan manajerial cukup
besar, sebagaimana telah ditunjukkan di bidang penerbangan (PT. Garuda
Indonesia dan Yemenia Air), perikanan (Ar-Rayan Company) di Mukalla,
serta eksplorasi minyak PT. Gallo Indonesia dan PT. Medco Energi.
Bidang Sosial dan Budaya
Dalam kerjasama
sosial-budaya, hubungan kedua negara menunjukkan perkembangan yang cukup
positif. Kedua negara telah memiliki payung hukum kerjasama di bidang
sosial-budaya yaitu: bidang pendidikan dan keagamaan dengan ditandatanganinya
Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama pendidikan (2002) dan MoU kerjasama
keagamaan (2003). Di bidang kebudayaan, KBRI Sana'a senantiasa berupaya
melaksanakan berbagai kegiatan promosi dan diseminasi informasi pariwisata
Indonesia kepada masyarakat Yaman. Selain itu, dalam mendukung pengembangan
promosi pariwisata Indonesia, KBRI Sana'a juga memfasilitasi partisipasi
wartawan travel, writer tour operator Yaman dalam kegiatan Fam Trip ke
Indonesia. Di sisi lain, terdapat banyak pula objek pariwisata di Yaman yang
menarik dikunjungi bagi wisatawan Indonesia.
Di bidang
pendidikan, sebelumnya kerjasama masih terbatas pada pemberian beasiswa
Darmasiswa dan Kerjasama Non-Blok (KNB) kepada peserta Yaman. Namun dewasa ini
semakin banyak jumlah mahasiswa/santri Indonesia yang belajar menuntut
ilmu-ilmu keislaman di Yaman. Selain itu, beberapa perguruan tinggi Indonesia
telah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di Yaman. Universitas Negeri
Jakarta (UNJ) telah memiliki persetujuan kerjasama dengan Universitas Sana'a
sejak tahun 2009. Selanjutnya pada tanggal 11 Agustus 2014, Universitas
Hasanuddin telah menandatangani MoU kerjasama akademik dengan Hadhramout
University. Perguruan tinggi lainnya seperti Universitas Al-Azhar Indonesia
dengan Universitas Hadramaut, Universitas Dian Nusantara Semarang (Dinus)
dengan University of Science and Technology (UST), dan Universitas Proklamasi
45 Yogyakarta (UP45 atau University of Petroleum) dengan Universitas Sana'a juga
telah menjalin kerjasama di bidang pendidikan.
Lebih lanjut,
UP45 juga telah menjalin kerjasama kursus dan pelatihan di bidang perminyakan
dan gas dengan Yemen Geology Society sebagai upaya untuk mendukung
proses pengembangan akademik. Sebagai gambaran, salah satu prioritas program
studi yang dikembangkan di UP45 adalah program studi Teknik Perminyakan. UP45
juga memiliki sebuah pusat studi energi (energy center) guna
memfasilitasi kegiatan riset teknik perminyakan di lingkungan UP45. Terdapatnya
sejumlah kesepakatan perguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi Yaman
ini menunjukkan perkembangan positif dalam kerjasama pendidikan di kedua
negara.
Bidang Pendidikan
Nota kesepahaman
kerja sama dalam bidang pendidikan antara Indonesia-Yaman telah ditandatangani
pada tanggal 25 Juni 2002, pada saat Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Yaman
berkunjung ke Indonesia dalam rangka memenuhi undangan Menteri Pendidikan RI.
Penandatanganan nota kesepahaman itu disaksikan langsung oleh Wakil Presiden
Hamzah Haz dan Perdana Menteri Yaman Abdul Kader Abdulrahman Bajammal setelah
pertemuan bilateral antara kedua negara di Istana Republik Yaman, yang
berlangsung lebih dari satu jam. Hasilnya adalah warga Yaman memperoleh
kesempatan belajar bahasa Indonesia dan seni selama setahun atau belajar di
perguruan tinggi yang telah membuka program internasional.
Terjalin
kerjasama bilateral yang erat di dalam bidang ini. Dalam kunjungannya pada
2002, Wakil Presiden Republik Yaman, Abduraboo Mansoor, menyatakan kekagumannya
pada kemajuan teknologi yang telah dicapai Indonesia baik di bidang dirgantara
maupun persenjataan. Produk teknologi Indonesia ternyata banyak yang dibutuhkan
Yaman sehingga membuka kerjasama bilateral yang lebih nyata.
Kerja sama di
bidang pendidikan meliputi program gelar dan non- gelar di perguruan tinggi di
Indonesia. Program ini dilakukan dengan beasiswa parsial. Kalau di Depdiknas
ada yang disebut program darma siswa. Untuk program pascasarjana, warga Yaman
bisa langsung mendaftar ke universitas yang menyelenggarakan program
internasional baik di bidang kedokteran, ekonomi, teknologi, pertambangan,
bahasa, maupun seni.
Penutup
Negara
Indonesia dengan Negara Yaman mempunyai hubungan bilateral yang baik antara
keduanya. Baik dari bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, pendidikan dan
yang lainnya. Dalam kerjasama kedua belah pihak telah diatur dalam nota
kesepahaman (MoU) kerjasama yang meliputi bidang perdagangan, peningkatan
ekspor, investasi, industri, kawasan berikat, energi dan perdagangan,
perbankan, pertanian, kelautan dan perikanan, kesehatan, HAM, pendidikan,
keagamaan serta perhubungan.
Adapun dari bidang ekonomi menghasilkan
investasi berupa pembukaan 15 ribu hektar kebun kelapa sawit di Kalimantan.
Sementara di bidang sosial budaya menghasilkan kerjasama berupa KBRI Sana'a memfasilitasi partisipasi wartawan travel, writer tour
operator Yaman dalam kegiatan Fam Trip ke Indonesia. Dan kerjasama dalam bidang
Pendidikan ialah terjalinnya program Pendidikan perguruan
tinggi di Indonesia dan Yaman, dengan mengadakan program pertukaran pelajar
beserta tunjangan beasiswa.
Referensi
https://kemlu.go.id/sanaa/id/pages/hubungan_bilateral/1783/etc-menu
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Yaman
https://ilmupengetahuanumum.com/profil-negara-yaman-yemen/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hubungan_Indonesia_dengan_Yaman
http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/blob/F5468/Indonesia.html