3 Komponen Utama yang Dapat Menjadi Kebahagian bagi Remaja
Kebahagiaan merupakan perasaan senang dan tenteram
yang dapat dirasakan oleh setiap orang dengan cara yang berbeda-beda. Setiap
orang memiliki cara tersendiri, indikator tertentu, serta sudut pandang yang
berbeda mengenai
kebahagiaannya. Sehingga suatu hal yang dapat membuat seseorang bahagia belum
tentu dapat membuat bahagia orang yang lain. Dalam aspek psikologi, kebahagiaan
sering dikaitkan dengan tradisi well-being atau kesejahteraan. Tradisi well-being
tersebut biasa dipelajari dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan
hedonic dan pendekatan eudai-monic. Pendekatan hedonic
menyebutkan bahwa tujuan hidup adalah untuk mencapai kebahagiaan, kesenangan,
dan kenikmatan serta terhindar dari rasa sakit. Sedangkan pendekatan eudai-monic
merupakan pandangan yang menyatakan bahwa kebahagiaan tidak dilihat dari hasil
yang diperoleh melainkan dari proses dalam mencapai kehidupan yang baik atau good
life.
Budaya memiliki peran tersendiri dalam membangun
indikator kebahagiaan bagi seseorang. Terdapat perbedaan indikator kebudayaan
antara masyarakat barat yang menganut individualistik dan masyarakat timur yang
menganut kolektivistik. Pada masyarakat barat, umumnya kebahagiaan lebih cenderung
kepada aspek pencapaian pribadi atau self achievement. Lain halnya
dengan masyarakat timur yang kebahagiaanya umumnya cenderung kepada aspek
pencapaian hubungan interpersonal.
Banyak hal-hal yang dapat menjadikan kebahagiaan
tersendiri bagi seseorang. Namun pada sebagian besar orang, peristiwa mencintai
dan dicintai telah menjadi salah satu sumber kebahagiaan yang bersifat
universal terutama bagi kelompok remaja. Mereka akan merasa senang ketika
mendapatkan perhatian, perawatan, serta perlakuan istimewa dari seseorang yang
disukainya. Hal tersebut secara ajaib dapat menjadi sumber kekuatan tersendiri
dan dapat mengurangi rasa sakit atau kesedihan yang sedang dialami.
Secara garis besar, terdapat 3 komponen utama yang
dapat menjadi kebahagiaan bagi seorang remaja, yaitu:
1)
Relasi yang meliputi hubungan dengan orangtua,
keluarga, dan teman sebaya;
2)
Personal afektif yang meliputi hubungan dengan
lawan jenis, mendapatkan kasih sayang, imbalan psikologis, hobi, dan lain-lain.
3)
Prestasi yang meliputi pencapaian tertentu,
kemampuan menyelesaikan tugas tertentu, dan hasil yang memuaskan.
Referensi:
Harmaini dan Alma Yulianti. (2014).
Peristiwa-peristiwa yang Membuat Bahagia. Psympathic, Jurnal Ilmiah
Psikologi, Juni 2014, Vol. 1 (2), Hal : 109 – 119.
Arigataou gozaimasu sensei atas ilmunya 🙌
ReplyDelete