PAHLAWAN YANG SELAMA INI KAU TUNGGU TAK AKAN PERNAH ADA, KAU SENDIRI YANG HARUS JADI PAHLAWAN ITU (ULASAN NOVEL SCHOOL NURSE AHN EUNYOUNG KARYA CHUNG SERANG)

 

School Nurse Ahn Eunyoung

Identitas Buku

Judul Buku                : School Nurse Ahn Eunyoung

Penulis                        : Chung Serang

Tebal                           : 272 halaman

Ukuran                       : 20 cm

Penerbit                     : Minumsa Publishing/Gramedia Pustaka Utama

Tahun                         : 2015/2020

 

Ulasan

Ya ampun… masalah memang selalu datang kapan saja, tak mengenal waktu, tempat, dan situasi. Bahkan dalam dunia fiksi sekali pun tak mungkin masalah itu tak ada. Tapi memang masalah itu adalah hal natural yang sebenarnya kita butuhkan. Bayangkan jika masalah itu tak pernah ada, bagaimana mungkin kehidupan ini akan menjadi menarik. Jika aku bisa berbicara secara mendalam dengannya, aku rasa Ahn Eunyoung juga pasti akan setuju. Biar kuperkenalkan terlebih dahulu, ia merupakan tokoh utama dalam novel yang sedang aku ulas saat ini. Ada berbagai hal menarik di dunia ini atau dunia fiksi maksudku yang salah satunya adalah kau, Eunyoung. Seorang perawat sekolah yang memiliki kemampuan supranatural yang menjadikannya selalu dihadapkan pada masalah yang kompleks. Masalah yang dihadapi tidak hanya melibatkan dunia fisik saja, tetapi juga melibatkan dunia metafisik juga.

Tanpa bermaksud memicu pertikaian yang disebabkan pengelompokan laki-laki dan perempuan, tetapi memang sebagai perempuan, kekuatan fisik Eunyoung seperti perempuan pada umumnya, tidak begitu kuat daripada laki-laki, bahkan jika dibandingkan dengan Hong Inpyo yang agak pincang sekali pun. Oleh karena itu, hadirnya sosok Inpyo sangat penting bagi peran yang dijalankan Eunyoung selaku tokoh utama. Selain kemampuan energi positif yang dimiliki oleh Inpyo yang dapat membantu tugas Eunyoung dalam pembasmian unsur-unsur metafisik yang negatif, Inpyo juga tentu sangat pas menjadi tokoh pria utama yang dapat mengisi unsur romansa dalam kisah Eunyoung. Ayolah, akan sangat aneh untuk novel remaja yang melibatkan kisah sekolahan jika tidak ada unsur percintaannya. Pasalnya, meskipun sudah ada kisah Hyehyeon si jellyfih yang disajikan di awal kisah, tapi tentu tidak adil jika kisah romansa hanya dimiliki NPC (Non Player Character). Apalagi hanya sebatas cinta monyet. Bukankah begitu?

Ada banyak rangkaian peristiwa yang dialami oleh Eunyoung dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak menjadi perawat di sekolah SMA M, begitu namanya di novel. Mulai dari misteri sekolah, masalah yang ditimbulkan berbagai murid baik murid tetap atau murid pindahan, hingga guru dari sekolah itu. Tapi dari banyaknya peristiwa tersebut, aku melihat ada sebuah nilai dan pelajaran yang ingin disampaikan oleh Chung Serang -selaku penulis novel ini- melalui tokoh Ahn Eunyoung. Aku melihat ia tidak pernah mundur dalam berbagai masalah yang ia hadapi. Maksudku, mungkin ia sempat berpikir bahwa di luar sana tentu ada banyak orang yang memiliki kemampuan serupa miliknya seperti halnya Mackenzie, yang menurutnya kurang ajar (aku pun setuju dengannya dalam hal ini). Tetapi dalam menghadapi masalah-masalah yang ada di depan mata, haruskah kita mengabaikannya karena mengharapkan ada orang lain yang akan menyelesaikannya? Tentu tidak.

Menurutku itu adalah sikap yang gegabah. Bagaimana mungkin kita menunggu dan mengharapkan akan hadirnya sosok pahlawan yang akan menyelesaikan masalah-masalah yang sedang kita hadapi padahal kita sendiri belum tentu tidak bisa menyelesaikannya? Dalam hal ini, pikirku sepertinya sejalan dengan Eunyoung -meskipun ia tidak pernah mengatakannya secara eksplisit dalam ceritanya- bahwa pahlawan yang dinantikan itu tidak akan pernah ada, kita sendiri yang harus jadi pahlawan itu. Kalian mungkin berpikir bahwa aku bergurau tentang hal ini aku dapatkan dari Eunyoung. Iya benar, aku tidak mendapatkannya dari kata-katanya, aku mendapatkannya dari sikapnya. Jika sikapnya bertolak belakang dengan hal yang aku katakan tadi, tentu Eunyoung sudah pindah sekolah, berganti profesi, atau setidaknya mengikuti Mackenzie dan bergabung dengan pasar gelap demi keuntungan materi. Tapi kan nyatanya tidak demikian. Ia memilih untuk tinggal, menghadapi berbagai persoalan yang ada dan selalu mencoba untuk menyelesaikannya.

Aku harus mengakui bahwa novel School Nurse Ahn Eunyoung karya Chung Serang ini adalah novel yang sangat menarik terutama jika dibaca oleh orang-orang yang suka cerita dengan latar utama sekolah. Tanpa perlu pergi langsung ke Korea dan memang belum pernah (semoga aku dapat kesempatan untuk itu), Serang berhasil membuatku mendapatkan gambaran tentang bagaimana kehidupan sekolah di Korea hanya dari buku cerita. Tentu saja sebagian besar aku bayangkan lewat imajinasiku, tapi itu sangat menyenangkan cukup hanya dengan membayangkannya. Sebagian besar kisah memang merujuk pada kehidupan nyata meskipun dihiasi dengan fiksi metafisik. Tapi aku merasa hal-hal seperti kejadian metafisik yang digambarkan dalam cerita juga bukan tidak pernah terjadi di kehidupan nyata. Bahkan mungkin menjadi sebuah kepercayaan tersendiri bagi sebagian masyarakat. Bahasa yang mudah dipahami, penjelasan yang sederhana tapi padat menjadikan novel ini nyaman untuk dibaca bahkan dapat selesai dalam beberapa kali duduk saja. Sepertinya aku juga harus berterima kasih pada penerjemah karena aku membaca versi terjemahannya. Terima kasih ya. Walaupun bertemakan tentang pemuda, tapi menurutku ini juga dapat dibaca oleh banyak kalangan pada rentang usia yang cukup luas. Mendengar kabar novel ini akan diangkat menjadi sebuah film tentu aku menjadi tertarik. Aku penasaran dengan unsur-unsur metafisik yang Eunyoung sebutkan mirip seperti jeli, haha.

Sebenarnya ini bukan hal yang akan disetujui oleh banyak orang, tetapi biar bagaimana pun aku juga punya penilaian tersendiri. Kau tahu, ini tidak benar-benar ditujukan untuk mengkritik, tetapi memang aku menemukan beberapa ketidaknyamanan. Pada beberapa rangkaian peristiwa yang dipisahkan oleh bab dalam buku, tampaknya alurnya cukup membingungkan, lebih tepatnya dibuat demikian sepertinya. Aku mendapati kisah maju mundur di mana salah seorang tokoh tambahan berada pada masa di sekolah hingga beberapa tahun kemudian dan pada kelanjutannya kembali lagi pada masa sekarang. Mungkin sebagian juga sengaja dibuat seolah tidak terhubung secara kronologis dan hanya terhubung satu arah dengan tokoh utama, tidak dengan tokoh pembantu yang lain. Sehingga beberapa kali aku merasa membaca buku yang berbeda hanya karena dipisahkan oleh pemisah bab. Meski demikian, daripada menyebutnya sebagai kekurangan, aku lebih suka menyebutnya sebagai tantangan buatku sendiri sebagai pembaca. Pada akhirnya penilaianku dengan segala relativitasnya menyatakan bahwa bagi yang ingin mencoba cerita ringan karena cukup jenuh dengan sajian cerita berat yang biasa dibaca, coba baca buku ini. Tidak ada salahnya kan untuk mencoba dan setelah itu, aku yakin kalian sedikitnya akan menemukan hal yang sama denganku. Setidaknya itu harapanku.

*****



Post a Comment

Previous Post Next Post